Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir tahun 2021 ditutup melemah 19,195 poin atau -0,29%. Secara keseluruhan IHSG mengalami kenaikan 10% sepanjang tahun 2021.Kenaikan IHSG tahun 2021 diiringi oleh pembelian bersih alias net buy investor asing dengan total Rp 24,1 triliun (Januari sd Desember 2021).
Nilai kapitalisasi pasar urut meningkat.Rata rata frekuensi transaksi harian juga turut meningkat. Sedangkan untuk IPO,jumlah perusahaan yang melaksanakan pada tahun 2021 sebanyak 54 emiten.Jumlah ini naik dari tahun 2020 yang sebanyak 51 emiten.
Hal ini membuat Indonesia menempati posisi pertama dibanding negara di kawasan asia tenggara lainnya dalam jumlah perusahaan tercatat baru terbanyak.
Diantara ratusan saham yang manggung di bursa ada sejumlah saham IPO yang meroket hingga ribuan persen pada tahun 2021.Sebut saja DCII, BEBS, UFOE, BANK.
Bolehkah di tahun 2022 akan ada lebih banyak perusahaan yang digoreng ratusan hingga ribuan persen harganya ? Kita simak saja
Salah satu tanda bahaya yang anda bisa temukan di market adalah kalau ada salah satu saham yang terus ditiupin berita bagus, padahal harga sahamnya terus turun atau gak naik sama sekali selama berita itu dikeluarkan.
Kenapa? Karena bandarnya malas modalin (keluarin uang) dan mencoba berusaha menarik minat investor ritel untuk membeli saham yang mereka tawarkan dengan mengeluarkan berita positif atau janji janji manis lainnya.
Kondisi ini akan semakin terkonformasi kalau anda melihat ada banyak investor ritel ngantri menbeli saham ini
Demikian Tahun 2021 Net Buy Asing Mencapai Rp 24,1 Triliun (www.eddyelly.com)
Komentar spam dan link hidup tidak akan dipublikasikan.